Mengupayakan keberhasilan adalah juga OTOMATIS upaya menghindari kegagalan

Selasa, 23 Desember 2014

[Surat Untuk Ukhty] Ada Yang Masih Diperjuangkan


kali hal seperti itu akan membuatmu merasa dispesialkan. Tapi kau juga perlu tahu, ada sebagai laki-laki yang ingin membentengi dirinya sendiri. Bukan hanya karena ingin menjagamu, tapi untuk menjaga dirinya sendiri. Sebagian mereka masih mengkhawatirkan imannya sendiri. Kau mungkin tak masalah, imanmu kuat, tapi bisa saja dia tidak merasa dirinya begitu.
Kau perlu tahu, seorang laki-laki—siapa pun itu—yang telah merasa diri menemukan “suatu” untuk kehidupannya. Semua pasti ingin memperjuangkannya. Dan kau perlu tahu, beberapa laki-laki hanya ingin melakukan sesuatu dengan benar-benar serius, sebut saja pernikahan.

Sebagian mereka khawatir, ketika sudah terlalu dekat denganmu sementara dirinya sendiri masih banyak kurangnya; mereka takut membuatmu menunggu terlalu lama, mereka khawatir membuatmu bosan tentang hari kepastian.
Mungkin kau bisa menunggu, mungkin kau takkan mengeluh di depannya. Tapi perlu kau tahu, beberapa dari mereka takkan tega bila mendengar kau digunjingkan karena tak kunjung mendapat kepastian. Mereka tak mau membuatmu resah.
Beberapa lelaki lainnya—yang benar merasa menemukanmu—mereka tak mau sembrono menebar janji-janji dan harapan. Mereka hanya ingin menyuguhkan kepastian, mereka sembunyi-sembunyi menyiapkan segalanya.
Perlu kau tahu, finansial juga menjadi salah satu tolak ukur untuk sebagian mereka. Mereka paham bahwa setiap orang pasti ada rezekinya, tapi mereka juga paham bahwa dirinya masih memiliki sifat kemanusiaan, sifat yang membuat mereka sadar betul akan realitas dirinya saat itu.

Mereka yang benar merasa menemukanmu tentu ingin selalu membuatmu bahagia. Sebagian mereka mengkhawatirkan bahwa kau akan kekurangan setelah bersamanya. Meski barangkali kau tak mengkhawatirkan itu, tapi mereka tetap tak mau melihatmu menahan itu.

Jika kau masih bertanya kenapa, karena mereka tak mau. Kenapa mereka tidak mau begitu, karena itu bukan karakternya.
Kau tak bisa memaksakan karakter seseorang untuk sama rata, tidak bisa begitu. Sebagaimana kau yang ingin dipahami—meski kaum lelaki cenderung lebih jarang yang meminta dipahami—mereka pun ingin dipahami. Mereka tak jauh beda denganmu, yang kadang diam-diam tapi banyak pula harapannya.
Ukhty, kau perlu juga paham, bahwa sebagian lelaki merancang kehidupannya dengan begitu mendetail. Mereka ingin menikah kalau sudah bla … bla … bla… Mereka baru ingin benar memperjuangkan mencari calon bila sudah bli … bli … bli …. Sebagian mereka juga punya beberapa impian untuk orangtuanya. Sebelum bisa membuat orangtua begini, aku tak mau begitu.
Kebanyakan lelaki adalah seorang pemimpi ulung yang tak mau menodai mimpinya. Bahkan tak jarang mereka mencuekan rasa cinta yang ditemukan di tengah jalan. Bukan karena takut akan menjatuhkan, mengganjal, atau bahkan menghalangi. Tapi karena bagi sebagian mereka ada waktu-waktu yang telah diimpikannya, dirancangnya dengan segenap keyakinan.
Bukan karena mereka tak menginginkanmu, tapi kau dipertemukan memang belum sebagaimana waktu yang telah ia canangkan. Dan sebagian mereka tak suka membuat orang yang benar dikasihinya untuk menunggu. Sekalipun kau bilang tak apa menunggu, sebagai mereka tetap tak ingin melihat yang dikasihinya menunggu terlalu lama. Sekali lagi, tiap orang punya karakternya, kau tak bisa menuntut mereka untuk sama rata.

Bukankah justru membosankan bila seluruh manusia punya pola pikir yang sama?
Ukhty, semoga kau mau sedikit memahami. Bahwa sebagian lelaki paham, menyatukan dua hati bukanlah sebuah permainan—maka mereka mempersiapkan dengan benar matang. Ah, sudahlah, kurasa kau cukup cerdas untuk memahami hal seperti ini.
Selamat malam, Ukhty. Yang belum ku ketahui namanya,Mungkin ini sebagai kata kata yang dibenakku apa yang terbaik kedepannya, sebelum semua itu terjadi dan terjadinya menjadi indah.
Maaf aku terlalu cerewet, semoga mimpimu masih aku. Selamat terlelap, Ukhty, selamat rehat. :)

#monolog #smile #happy #KepadasangUkhty

Tidak ada komentar:

Posting Komentar