Mengupayakan keberhasilan adalah juga OTOMATIS upaya menghindari kegagalan

Selasa, 23 Desember 2014

Introvert Dan Pemalu Itu Beda


iperbaiki. Kau hanya ketakutan akan mata-mata yang kau pikir selalu menganggapmu miring.
Sungguh beda sekali antara introvert dengan para pemalu dan penakut. Introvert berani melakukan apa pun yang dia inginkan, hanya terkadang dia lebih suka melakukannya sendiri, atau lebih tetapnya dia tidak mengharuskan ada yang menemani. Ah, sementara kau, kau mengurung diri karena takut dan malu.
Boleh-boleh saja malu dan penakut, itu hakmu tentu saja. Tapi, coba tanya pada diri sendiri, benarkah kau bahagia dalam kesendirian? Benarkah kau nyaman mengurung semua keinginan hanya karena takut dan malu yang berlebihan?
Setiap orang pun punya kelemahan. Bila sebenarnya ingin bisa berkawan, belajar saja untuk lebih terbuka pada setiap yang mau berkawan. Bila belum berani mengenali, belajar berani memulai perbincangan, belajar melepas kemungkinan-kemungkinan buruk yang membuat jalanmu kian tersandung-sandung.
Sungguh terlalu pemalu dan terlalu penakut adalah hal yang patut dibenahi.
Hei, kelak kita hendak jadi orangtua. Bila terlalu takut dan terlalu pemalu itu masih terus meraja, kasihan anak-anak kita jika nanti meminta bantuan melakukan hal yang sering kita takutkan. Bertanya lebih dulu, misalnya. Mencari informasi penting, misalnya. Menghadapi sebuah kelompok/instansi, misalnya.
Tentu mengubah sesuatu yang sudah begitu mengeras dalam darah bukanlah pekerjaan mudah, selalu sulit. Tapi apa iya kita tidak benar-benar mau mencoba? Tak perlu mengingkari diri bila itu benar kebaikan, tak perlu pula mencari pembenaran untuk sesuatu yang sebenarnya keliru.
Introvert dan pemalu serta penakut itu sungguh berbeda. Bangunlah, buka mata, tak perlu terus bersembunyi di balik pembenaran diri.

Menasihati diri sendiri itu penting, bermonologlah. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar