Mengupayakan keberhasilan adalah juga OTOMATIS upaya menghindari kegagalan

Selasa, 23 Desember 2014

Masih Berusaha Menjadi Tuhan?


Pernah dengar ungkapan "Jika kamu sedang berusaha merubah orang lain, dan gagal, sampai pada akhirnya kamu stress karena tidak bisa merubah dia seperti apa yang kamu mau, itu artinya kamu sedang berusaha menjadi Tuhan”.


Sebelum kamu berusaha merubah hatinya untuk mencintaimu, sudahkah kamu mencintai dirimu sendiri?


Pada akhirnya semua kembali pada diri sendiri, ketika kamu mengharapkan sesuatu yang lebih baik, sudahkah kamu pantas mendapatkannya? Sudahkah kamu lebih baik?


Investasi pada dirimu yang akan kamu berikan pada orang lain, menjadi tolak ukur sebesar apa yang akan kamu dapat nantinya. Jika kamu terlalu terburu-buru, maka hanya sebatas itu yang kamu dapat, dan lagi-lagi berteriak “KAMU MENYEBALKAN!!”.


Jika kamu disuruh memilih antara rumah yang bobrok, dengan rumah minimalis yang didekor dengan indah. Mana yang kamu pilih? Sudah cukup pantaskah pilihanmu dengan isi tabunganmu?


Saat kamu mengharapkan pasangan yang baik, tidakah kamu berpikir jika bukan hanya kamu satu-satunya manusia yang berharap punya pasangan yang baik?


Mana yang lebih dulu kamu pilih, mendapat pasangan yang baik, atau menjadi baik untuk pasangan?Mana yang lebih kamu utamakan, kewajiban, atau hak?Mana yang lebih dulu kamu utamakan, kebahagiaanmu, atau kebahagiaan pasanganmu?Kita sama-sama bisa berkaca dari sikap Tuhan, selalu memberi yang terbaik lebih dulu kepada kita, baru Dia meminta yang terbaik dari kita. Pernah kalian meminta senja? Tapi Tuhan berikan.


Sebelum kamu berharap diperhatikan orang lain, kamu saja yang lebih dulu perhatikan dirimu. Sebelum kamu berharap disayangi orang lain, kamu saja yang lebih dulu sayangi dirimu.


Bagaimana dia bisa yakin denganmu, jika kamu sendiri tidak yakin dengan dirimu?


Masih berusaha menjadi Tuhan?

2 komentar: