Mengupayakan keberhasilan adalah juga OTOMATIS upaya menghindari kegagalan

Selasa, 30 April 2013

Resensi Novel " 5 Cm "



 
BAB I

PENDAHULUAN   
1.1.         Latar Belakang
Istilah resensi berasal dari bahasa Belanda, Resentie, yang berarti kupasan atau pembahasan. Jadi, resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, atau drama yang biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau majalah.
Seiring banyaknya karya-karya yang muncul saat ini baik itu drama, puisi, novel ataupun sebuah buku menimbulkan kritikan-kritkan akan karya tersebut. Sebuah karya dikatakan berhasil jika mendapatkan respon ataupun tanggapan dan dapat mempengaruhi pembaca ataupun penonton, pengaruh tersebut bisa positive maupun negative. Sebuah karya yang baik adalah sebuah karya yang bermanfaat bagi pembaca atau penonton.
Pengaruh yang ditimbulkan dari karya tersebut akan menghasilkan kritkan atau komentar dari pembaca atau penonton baik itu kritikan yang membangun maupun menjatuhkan. Kritikan tersebut dapat dituangkan dengan cara merensesi sebuah karya tersebut dan orang yang membuat resensi disebut resensator. Dengan meresensi karya tersebut pembaca atau penonton dapat menemukan kelebihan dan kekurangan dari sebuah karya tersebut karena kelebihan dan kekurangan sebuah karya itu merupakan objek resensi.
Resensator dalam  membuat resensi harus membaca karya tersebut dan harus mempunyai pengetahuan yang memadai khususnya terhadap karya yang akan diresensi. Tujuan resensi ini memberikan informasi kepada masyarakat akan kehadiran sebuah kaya tersebut apakah ada hal yang baru atau biasa saja, dan apakah bermanfaat atau tidak. Dalam menilai sebuah karya tersebut haruslah bersifat objektif bukan subjektif yaitu menurut selera pribadi si pembuat resensi tersebut.





 
 

1.2.         Permasalahan
Banyak karya yang dapat diresensi oleh resensator baik  buku, novel, drama, cerpen, film atau karya sastra yang lainnya. Dalam merensensi karya tersebut tidak ada perbedaannya karena mempunyai unsur-unsur yang sama Dalam hal ini penulis akan membahas tentang resensi novel “ 5 Cm “ karangan Dhonny Dhirgantoro.
Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya dalam meresensi sebuah karya hendaknya penulis bersifat objektif dalam penilaian dan tidak mengutamakan kepentingan pribadi karena itu merupakan kepentingan umum dan resensator hendaknya mempunyai wawasan yang memadai khususnya pada karya yang akan diresensi tersebut.
Dalam hal ini penulis akan meresensi novel berjudul “5 Cm”, novel ini di tulis oleh Dhonny Dhirgantoro pada tahun 2005 diterbitkan oleh Grasindo .Novel karangan Dhonny ini berceritakan tentang 5 sahabat yaitu  Arial, Riani, Zafran, Ian dan Genta. Novel  ini mengajarkan tentang harapan, impian, tekad, cinta dan persahabatan Novel ini merupakan novel pencetak rekror Betseller Book di Gramedia Bookstore selama 2 tahun kemudian novel ini diadaptasi menajdi sebuah film dengan judul yang sama pada tahun 2012 tidak jauh beda dengan novelnya film ini merupakan salah satu film yang mendapatkan antusias yang tinggi dari penonton khususnya kalangan remaja. Film ini di sutradarai oleh Rizal Mantovani.

1.3.         Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis dapat merumuskan beberapa tujuan, yaitu :
1.      Mampu menjelaskan resensi
2.      Mampu mengidentifikasi langkah-langkah membuat resensi novel
3.      Mampu memaparkan resensi novel “5 cm”
Resensi ini dibuat agar para pembaca mengetahui kelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh novel ini. Resensi merupakan jembatan penulis untuk menyampaikan pesan yang ada dalam karya tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.         Pengertian Resensi
Secara etimologis, kata resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Kedua kata tersebut berarti melihat kembali, menimbang, atau menilai. Dalam bahasa Belanda dikenal dengan istilah recensie dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Berbagai istilah tersebut mengacu kepada hal yang sama yaitu mengulas sebuah buku.
            Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku (majalah itu memuat), (buku-buku yang baru terbit).(2007 : 195)
            Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah karya atau buku. Dengan demikian resensi  dapat dikatakan sebagai suatu komentar atau ulasan seorang penulis atas sebuah hasil karya baik buku, film, karya seni maupun produk yang lain. Misalnya, buku karya ilmiah, laporan hasil penelitian, majalah ilmiah, novel, cerpen , drama, dan sejenisnya dapat diresensi.
            Resensi adalah timbangan buku yaitu suatu penilaian serta pembicaraan tentang sebuah buku, baik fiksi maupun nonfiksi mengenai segala kelebihan dan kelemahan yang terletak dalam buku.
            Jadi, resensi adalah suatu komentar atau ulasan terhadap suatu karya baik itu fiksi maupun nonfiksi, komentar tersebut berisikan kelebihan, kelemahan dan manfaat yang ada dalam karya tersebut. Dalam memberikan komentar penulis resensi atau resensator itu harus bersifat objektif dan berpengetahuan memadai.

2.2.         Tujuan Menulis Resensi
Seorang penulis resensi atau resensator dalam membuat resesnsi pasti mempunyai tujuan. Adapun tujuan resensi adalah sebagai berikut :
a.       Resensator ingin menjembatani keinginan atau selera penulis kepada pembacanya.
b.      Resensator ingin menyampaikan informasi kepada pembaca apakah sebuah atau hasil karya yang diresensi itu layak mendapat sambutan masyarakat atau tidak.
c.       Resensator berupaya memotivasi pembacanya agar membaca karya atau bukunya itu secara langsung.
d.      Resensator dapat mengkritik, mengoreksi dan memperlihatkan kualitas buku atau karya, baik kelebihan atau kelemahan.
e.       Resensator berharap memperoleh honorarium atau imbalan dari media cetak yang memuat resensinya, baik majalah maupun surat kabar.
f.       Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah buku.
g.      Menjawab pertanyaan yang timbul jika seseorang melihat buku yang baru terbit seperti: siapa pengarangnya, mengapa ia menulis buku itu, bagaimana hubungannya dengan buku-buku sejenis karya pengarang yang sama, dan bagaimana hubungannya dengan buku sejenis karya pengarang lain?

2.3.         Cara Menulis Resensi
Menulis resensi berarti menyampaikan informasi mengenai ketepatan buku bagi pembaca. Di dalamnya terdapat berbagai ulasan mengenai buku atau karya tersebut dari berbagai segi. Ulasan ini dikaitkan dengan selera pembaca dalam upaya memenuhi kebutuhan akan bacaan yang dapat dijadikan acuan bagi kepentingannya. Penulis resensi harunya memperhatiakn hal-hal berikut ini :
1.      Landasan Filosofis Penulisan
Keinginan penulis tidak semua tertuang dalam karangannya, misalnya misi, visi dan hakikat penulisan tidak seluruhnya dituangkan dalam karangannya. Untuk itu penulis resensi harus memahami sepenuhnya tujuan dari pengarang aslinya dan penulis resensi harus menyadari sepenuhnya apa maksud dia menulis resensi tersebut.Untuk mengetahui hal tersebut, penulis resensi perlu mengkaji landasan filosofis yang dijadikan dasar penulisan.

2.      Harapan Pembaca
Setelah membaca resensi, diharapkan pembaca akan merasa terbantu mendapatkan informasi yang diperlukan. Pembaca akan melihat gambaran keseluruhan isi, informasi tentang buku atau karya dan kualitas tanpa melihat dahulu buku atau karya tersebut secara langsung.
3.      Harapan Penulis dan Pembaca
Resensi berusaha mengkomunikasikan harapan pembaca dan penulis akan adanya buku atau karya yang berkualitas. Itulah sebabnya, penulis resensi harus menginformasikan sasaran dan target yang diharapkan penulis bagi pembacanya.
4.      Materi Tulisan
Penulis resensi harus memaparkan materi yang ada dalam buku atau karya yang akan mencapai target sasaran pembacanya. Dia harus dapat menjembatani kemauan penulis dan keinginan pembaca.

2.3.1    Langkah-langkah Meresensi Sebuah Karya
            Langkah-langkah dan teknik meresensi sebuah karya  lazimnya mengikuti tahapan berikut :
a.       Perkenalan atau pejajakan terhadap buku yang diresensi mulai dari tema, penerbit, pengarang dan golongan buku.
b.      Membaca buku yang akan diresensi secara komprehensip, cermat dan teliti.
c.       Menandai bagian  buku dan menentukan bagian-bagian yang akan dikutip.
d.      Membuat synopsis
e.       Menilai kerangka penulisan, isi pernyataan dan aspek buku atau karya yang akan diresensi.
Untuk meresensi sebuah novel, kita harus memahami unsure-unsur pembangunnovel yang meliputi :
1.      Tema
Tema adalah makna yang terkandung dalam novel.
2.      Tokoh dan Penokohan
Tokoh mengacu pada orang atau pelaku cerita, sedangkan dalam penokohan adalah watak yang diletakkan pada tokoh tersebut.
3.      Cerita
Cerita novel tidak hanya meliputi cerita-cerita fisik seperti, perampokan, pembunuhan dan kematian mendadak, tetapi juga peristiwan kejiwaan.
4.      Alur
Peristiwa-peristiwa dalam sebuah novel biasanya berkaitan secara kronologis dan langsung diungkapkan secara berurutan dari awal sampai akhir cerita.
5.      Bahasa
Bahasa novel dapat dibagi menjadi dua. Pertama, bahasa yang bersifat puitis. Fungsinya untuk mendukung konteks mana atau untuk menimbulkan keindahan. Kedua, bahasa yang bersifat prosaic. Artinya, menggunakan ungkapan sehari-hari dan cenderung tidak memperhatikan unsure puitis.
            Setelah kita mengetahui unsur-unsur novel, berikut ini merupakan unsur-unsur yang menjadi bagian dari resensi. Unsur-unsur yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1.      Judul resensi
Cara membuat merumuskan judul resensi dengan membuat synopsis dan memahami inti sari. Dengan demikian, kita memperoleh gambaran menyeluruh mengenai isi resensi.
2.      Identitas/ data buku. Data buku terdiri atas :
a.       Judul buku
b.      Pengarang
c.       Penerbit
d.      Tahuin terbit beserta cetakannya
e.       Tebal buku, dan
f.       Harga buku
3.      Pembukaan
Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut :
a.       Memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja dan prestasi apa yang pernah diraih.
b.      Membandingkan dengan buku sejenis yang pernah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun pengarang lain.
c.       Memaparkan kekhasan atau sosok pengarang.
d.      Memaparkan keunikan buku
e.       Merumuskan tema buku
f.       Mengungkapkan kesan terhadap buku
g.      Memperkenalkan penerbit.
4.      Tubuh atau Isi Pernyataan Resensi Buku
Dalam tubuh buku biasanya memuat hal-hal berikut :
a.       Sinopsis adalah ringkasan buku berisi pokok isi buku secara garis besar.
b.      Ulasan singkat dengan kutipan secukupnya
c.       Keunggulan buku
d.      Kelemahan buku
e.       Rumusan kerangka buku
5.      Tinjauan Bahasa
Menerangkan bahasa yang digunakan oleh pengarang, apabila bahasanya lugas, sederhana dan mudah dipahami ataukah bahasnya berbelit-belit.
6.      Penutup

2.4.         Resensi Novel “5 cm”
Judul Buku      :  5 cm
Penulis             :  Dhonny Dhirgantoro
Penerbit           :  PT. Grasindo
Tahun tebit      :  Mei 2005
Tebal buku      : 381 halaman
Harga buku     : Rp. 56.000,00


2.4.1    BIOGRAFI SINGKAT PENULIS
Donny Dhirgantoro lahir di Jakarta 27 Oktober 1978. Sulung dari empat bersaudara ini menghabiskan seluruh waktu kecilnya hingga besar di Jakarta. Menyelesaikan masa-masa putih abu-abu di SMU 6 Jakarta, sekolah yang sampai saat ini masih dibanggakan karena kenangan-kenangan yang menyenangkan dan tak terlupakan. Kegemaran menulis dan membaca sudah ada semenjak mulai bisa menulis dan membaca, konon hal ini akibat sang Papa meletakkan banyak buku disekitar ari-ari putra sulungnya.
Selepas SMU, ia melanjutkan studi di STIE Perbanas Jakarta dan ikut aktif dalam segala kegiatan kampus. Pengalaman gagal mendapatkan beasiswa pada salah satu kegiatan pelatihan kampus tidak membuatnya putus asa, tetapi pada tahun berikutnya justru mengantarnya menjadi ketua penyelenggaranya.Bersama teman-teman lain, ia berhasil mendapatkan beasiswa dari kampus. Saat-saat terbaik sebagai mahasiswa adalah ketika bergabung dalam barisan menegakkan reformasi tahun 1998, yang membuatnya bangga menjadi bagian dari bangsa yang besar ini.

2.4.2    SINOPSIS
Buku 5cm ini menceritakan tentang persahabatan lima orang anak manusia yang bernama Arial, Riani, Zafran, Ian, dan Genta. Dimana mereka memiliki obsesi dan impian masing-masing. Arial adalah sosok yang paling ganteng diantara mereka, berbadan tinggi besar. Arial selalu tampak rapi dan sporty. Riani adalah sosok wanita berkacamata, cantik, dan cerdas. Ia mempunyai cita-cita bekerja di salah satu stasiun TV. Zafran seorang picisan yang berbadan kurus, anak band, orang yang apa adanya dan kocak. Ian memiliki postur tubuh yang tidak ideal, penggila bola, dan penggemar Happy Salma. Yang terakhir adalah Genta. Genta selalu dianggap sebagai “the leader” oleh teman-temannya, berbadan agak besar dengan rambut agak lurus berjambul, berkacamata,aktivis kampus dan teman yang easy going.
Lima sahabat ini telah menjalin persahabatan selama tujuh tahun. Suatu ketika mereka jenuh akan aktivitas yang selalu mereka lakukan bersama. Terbesit ide untuk tidak saling berkomunikasi dan bertemu satu sama lain selama tiga bulan. Ide tersebut pun disepakati. Selama tiga bulan berpisah itulah terjadi banyak hal yang membuat hati mereka lebih kaya dari sebelumnya. Pertemuan setelah tiga bulan yang penuh dengan rasa kangen akhirnya terjadi dan dirayakan dengan sebuah perjalanan.
Dalam perjalanan tersebut mereka menemukan arti manusia sesungguhnya.
Perubahannya itu mulai dari pendidikan, karir, idealisme, dan tentunya love life. Semuanya terkuak dalam sebuah perjalanan ‘reuni’ mereka mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa, Mahameru. Dan di sanalah cerita bergulir, bukan hanya seonggok daging yang dapat berbicara, berjalan, dan punya nama. Mereka pun pada akhirnya dapat menggapai cita-cita yang mereka impikan sejak dulu.
 Setengah dari buku 5 cm. bercerita tentang keseharian lima sahabat ini, dari sifat-sifat mereka yang berbeda satu dengan yang lain sampai dengan perilaku dan aktifitas mereka yang penuh canda tawa, diselingi cerita tentang permasalahan antar-sahabat. Setengahnya lagi, buku ini menuliskan petualangan kelima sahabat dalam mendaki gunung Semeru.
”…Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kamu. Dan…sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas. Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya serta mulut yang akan selalu berdoa, percaya pada 5 centimeter di depan kening kamu.”

2.4.3    ANALISIS INSTRINSTIK TOKOH DAN PENOKOHAN
1. Arial : Di dalam novel, Arial digambarkan sebagai orang yang sporty, selalu tampil rapi dan simpel. Arial adalah sosok yang tenang, pembawaannya selalu senyum, jarang mengejek, asik, cool, dan pembawa suasana ramai karena jika tertawa suaranya paling keras. Kutipan dalam nvel “..,pokoknya sporty deh, Arial yang selalu rapi…”
“Arial adalah orang yang simpel-simpel saja, tapi ia kebanggaan seluruh tongkrongan karena hanya dia yang bisa tenang, pembawaanya banyak senyum, dan jarang khilaf.”
“... orang yang biasa saja, tapi asik, jarang nyela, jarang bercanda tapi kalo tertawa paling keras, makanya kala ada dia jadi ramai.”

2. Riani : Di dalam novel ini, Riani adalah gadis berkacamata, cantik, cerdas dan mengutamakan prestasi. Pribadi yang memiliki karisma, selalu dominan dimana-mana, cerewet dan tidak mau kalah dengan siapapun juga. Riani seorang aktivis kampus yang gemar membaca dan banyak belajar. Dia juga suka berdebat.
Kutipan dalam novel “ Riani palai kacamata, cantik, cerdas dan seorang       N-ACH Sejati. Dia punya semacam karisma yang bisa bikin orang menengok. Selalu dominan dimana-mana, cerewet dan nggak mau kalah sama siapapun juga. Riani seorang aktivis kampus. Siapa aja dan apa aja bisa didebatnya, soalnya dia banyak dan banyak belajar.”

3. Zafran : Didalam novel, tokoh zafran termasuk orang yang pandai membuat puisi, pintar. Zafran punya kelakuan yang berantakan . Zafran adalah orang yang akan bilang apa saja yang ingin dia bilang. Tokoh zafran memiliki tubuh yang kurus dan berperan sebagai vokalis band.
Kutipan dalam novel “ Seorang penyair yang selalu bimbang. Kesan kedua buat para cowok pasti punya persepsi nih anak pintar banget. Zafran punya kelakuan yang berantakan, yang katanya standard seniman. Zafran adalah orang yang akan bilang apa saja yang dia mau bilang.
 
4. Ian : Didalam novel, ian adalah tokoh yang gila bola, ia juga senang tantangan dan suka makan terutama indomie. Selain itu, Ian juga gemar mengoleksi film orang dewasa ( 17 tahun ke atas ).
Kutipan dalam nove; “ Apa saja tentang bola dia tahu dan kebanyakan menghabiskan waktunya buat bola. Untuk membeli “ piece of lust ” kalau diterjemahkan ke bahasa ilmiah adalah “ VCD Bokep”. Ian ngefans sama indomie, Manchester United dan Happy Salma.”

5. Genta : Di dalam novel ini, Genta adalah pemimpinnya. Genta begitu menyukai Riani. Genta adalah orang yang peduli terhadap orang lain, ia lebih mementingkan orang lain dibanding dirinya sendiri. Genta adalah sosok yang baik, seorang aktivis kampus. Dia sangat dikagumi teman-temannya.
Kutipan dalam novel “ The Leader, enggal ada yang tahu kalau Genta ngefans sama Riani. Genta aktvis kampus.”

2.4.4    TEMA
Persahabatan lima anak muda yang mempunyai kekuatan dan keajaiban mimpi dan keyakinan

2.4.5    LATAR BELAKANG
Tempat            : Jakarta, Yogyakarta, Bogor
Rumah Arial    : Kamar Arial, Secret Garden SMA
Stasiun                        : Kerta Api Senen dan stasiun Lempuyungan Yogyakarta.
Ranu Pane, Ranu Kumbolo dan Puncak Mahameru.
Waktu             : Setiap saat (Pagi sampai malam)
Suasana           : Menyenangkan, Mengharukan dan Menegangkan.

2.4.6    ALUR
Dilihat dari cerita Novel ini, 5 centimeter termasuk alur maju mundur artinya dalam cerita terjadi flashback ke masa lalu dan kejadian masa depan.

2.4.7    SUDUT PANDANG            
Sudut pandang adalah cara atau pandangan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita. Dalam Novel 5 centimeter sudut pandang yang digunakan adalah orang ketiga tunggal.

2.4.8    AMANAH

1. Kita harus menanamkan satu keyakinan pada diri kita bahwa tidak ada yang tidak bisa di dunia ini kecuali keyakinan yang menganggap bahwa kita tidak dapat melakukan hal tersebut.
2. Jangan menganggap kritik suatu kemunduran atau serangan. Tapi, kalau kita dikritik buat cetak biru dipikiran kita. Kalo kritik itu adalah pengorbanan dari seseorang yang mungkin telah mengorbankan rasa nggak enaknya sama kita, entah sebagai teman atau rekan kerja. Tapi sebenarnya hal itu semata-mata untuk membuat diri kita lebih baik.
3. Sebaik-baik manusia dalam hidupnya adalah apabila ia menjadi manusia yang bisa memberi manfaat bagi orang lain bukan orang yang mementingkan diri sendiri dan terlalu mencintai dirinya sendiri.
4. Jadikan mimpi kita menggantung, mengambang 5 centimeter di depan kening kita, biar dia nggak pernah lepas dari mata kita.Dan kita bawa mimpi dan keyakinan kita itu setiap hari, kita lihat setiap hari, dan percaya bahwa kita bisa. Apa pun hambatannya, bilang sama diri kita sendiri, kalau kita percaya sama keinginan itu dan kita nggak bisa nyerah. Bahwa kita akan berdiri lagi setiap kita jatuh, bahwa kita akan mengerjarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri. Dan yang kita butuhkan Cuma lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya serta mulut yang akan selalu berdoa.
5. Janganlah menjadi manusia yang diatur oleh keadaan dan merasa kalah sama keadaan. Tapi, jadilah manusia yang beranggapan bahwa dirinyalah yang harus mengatur keadaan, bukan dirinya yang diatur oleh keadaan yang harus selalu jadi kalimat aktif selalu pakai awalan me- bukan kalimat pasif yang selalu pake awalan di-.
6. Tuhan memberi kebebasan kepada setiap manusia untuk memilih. Selanjutnya tinggal masalah pilihan. Itulah mengapa Tuhan sayang sama makhluknya. Ia menjaga tingkat ketidakpastian-Nya, ketidakpastian alam semesta ini dengan ketidakjelasan dan ketidakpastian, supaya kita terus belajar tentang apa saja hingga akhirnya kita bermuara pada-Nya. Sesungguhnya manusia memang diberi kebebasan memilih. Memilih dipersimpangan-persimpangan kecil atau besar dalam sebuah Big Master Plan yang telah diberikan Tuhan semenjak kita lahir. Jadi semuanya ke masalah pilihan.
7. Terimalah dengan apadanya kekurangan dan kelebihan yang dimiliki sahabat kita. Tidak semua orang memiliki nilai plus seutuhnya. Nilai plus tersebut pasti akan selalu didampingi dengan nilai minus. Tinggal bagaimana cara kita sebagai teman untuk menutupi kelebihan dan kekurangan teman kita.

2.4.9    GAYA BAHASA
Bahasa yang digunakan dalam novel 5 centimeter adalah bahasa yang mengikuti perkembangan zaman sekarang(modern) dan sesuai dengan kondisi masyarakat sekarang sehingga novelnya dapat dengan mudah dimengerti.

2.4.10  KEKURANGAN DAN KELEBIHAN NOVEL
a.         Kelebihan Novel  
Kelebihan buku ini adalah ceritanya yang menarik, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, dan alur cerita yang tidak membosankan sehingga pembaca ingin membaca buku ini hingga halaman terakhir. Pesan moral yang disampaikan pun sangat baik sehingga memotivasi pembaca agar bisa mengejar impian mereka dan membuat jadi nyata.
Buku “5cm” karya Dony Dhirgantoro dengan sampul hitam legam. Di sampul depannya ada beberapa tulisan yang fontnya juga hitam dan di bagian tengah sampul depannya ada juga tulisan “5cm” dengan font yang agak besar berwarna putih. justru yang tampilannya sok misterius kayak gini ini biasanya isinya ga jelas tetapi setelah saya baca ternyata, Buku 5cm mempunyai karakter yang cukup kuat, penuh dialog-dialog yang filosofis, dan berisi kisah-kisah yang inspirasional, dan novel ini sebenarnya cukup bagus, idenya menarik, tentang persahabatan.
Kehebatan penulis terlihat sekali saat menggambarkan dengan detail perjalanan dari Jakarta (stasiun Senen) sampai ke atas puncak Mahameru. Pembaca bagaikan berada di sana, merasakan dinginnya Ranu Pane, indahnya Ranu Kumbolo, mistisnya Kalimati, dan menakjubkannya puncak Mahameru.
Dalam novel ini sangat banyak memuat hal yang berkaitan dengan jiwa para generasi muda, filosofi, idealisme, dan terutama musik yang intensitasnya sangat sering disebut disertai dengan lirik-lirik lagunya. Nuansa jiwa muda sangat kentara di 5 cm, semangat dan tekad yang selalu membara mengiringi setiap langkah kumpulan sahabat dalam novel ini. Sekelompok manusia yang tidak hanya hidup berfoya-foya tetapi meresapi makna kehidupan yang mereka jalani. Sebuah novel yang dapat menambah motivasi dan kepercayaan diri untuk bias meraih impian dengan bekal semangat dan tidak kenal lelah.Bagi pemuda, 5 cm sangat mudah dipahami dari segi bahasanya karena menggunakan bahasa-bahasa familiar kaum muda.
b.         Kekurangan Novel
Cerita akhir novel ini terasa begitu dipaksakan dengan pembentukan keluarga antara sahabat-sahabat tersebut ditambah dengan keturunan mereka yang begitu sama mewarisi sifat-sifat orangtuanya dan semuanya sebaya, seumuran. Bagi saya, akhir cerita di novel ini terlalu naif. Sekelompok sahabat itu masih saja mempunyai “ruh” kaum muda meski sudah memiki keturunan dan hal tersebut terasa juga pada anak-anak yang masih TK tetapi “jiwa”nya berjiwa kaum muda dewasa. Kedua hal tersebut membuat pembaca sulit membedakan mana yang menjadi anak dan mana yang menjadi bapak, mana yang pemuda dan mana pula yang anak-anak.
Bahasa yang begitu kental dengan dunia musik menjadikan sebagian pembaca yang hanya biasa saja mengerti musik akan sulit memahami tokoh dalam novel. Sepertinya penulis ingin mennunjukkan dirinya daripada tokoh karyanya seperti yang disebut dalam novel tersebut yang mengatakan bahwa sang tokoh percaya “lupus sebenarnya tidak suka makan permen karet tetapi yang suka adalah Hilman sang pengarang. Begitu pula 5 cm bahwa geng anak muda itu sebenarnya tidak suka musik tetapi mas Donny Dhirgantoro lah yang sangat maniak musik.
BAB III
PENUTUP
3.1    KESIMPULAN
Dengan banyaknya karya-karya yang bermunculan saat ini menimbulkan berbagai tanggapan dan respon dari penikmatnya, baik itu pembaca maupun penonton. Sebuah karya dikatakan berhasil atau sukses jika karya tersebut mendapat respon atau tanggapan baik positif maupun negative dari penikmatnya dan mendatangkan mendatangkan manfaat bagi penikmatnya. Sakah satu cara untu mengapresiasikan bentu respon dari penikmat itu dapat berupa membuat reseni.
Resensi itu merupan komentar atau ulasan dari seorang penikmat baik itu pembaca atau penonton sebuah karya tersebut. Dalam memberikan respon atau tanggapan tersebut hendaknya penulis resesnsi tersebut mempunyai pengetahuan yang memadai dan haruslah menggunakan penilaian yang objektif bukan karna kepentingan pribadi semata.
Novel “5 cm ” yang ditulis oleh Dhonny Dhirgantoro ini mengisahkan persahabatan 5 insan manusia. Novel ini mengajak kita untuk menggantungkan mimpi kita di hadapan kening kita dengan jarak 5 cm. Mimpi itu akan kita bawak kemana dan di manapun kita berada.

3.2        SARAN
Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan tulisan ini dengan tepat waktu. Penulis dapat menyelesaikan tugas ini tidak terlepas dari doa dan bantuan pihak-pihak terkait. Dan penulis menyadari tulisan ini jauh dari kata sempurna, maka untuk penyempurnaan makalah ini penulis mengharapkan kritik dan saran.

 







2 komentar: