Mengupayakan keberhasilan adalah juga OTOMATIS upaya menghindari kegagalan

Minggu, 28 April 2013

Mempertahankan Moral Di Tengah Pesatnya Perkembangan Zaman


“Oeh akhe masa ka kureung tuah Soh meunasah jeut-jeut sago Yang na rame sit dua teumpat Jambo madat geulanggang tajo” Mempertahankan moral ditengah-tengah zaman yang modern memang bukan hal mudah,hanyan orang-orang yang istimewa saja yang sanggup melakukannya. Sebagaimana yang kita saksikan sekarang,pesatnya perkembangan zaman telah banyak melunturkan moral-moral masyarakat kita,sehingga terjadilah pelanggaran-pelanggaran terhadap norma-norma. Yang melakukan pelanggaran ini bukanlah orang yang tidak berilmu, bahkan mereka adalah insan-insan Intelektual yang paham betul akan ilmu,tetapi hal ini justru banyak terjadi dikalangan saudara kita tersebut, Ini menandakan bahwa mereka hanya memiliki kecerdasan Intelektual semata, tetapi tidak memiliki akan kecerdasan Spiritual, sehingga norma-norma yang padahal dulunya begitu dijunjung oleh orang tua kita, tetapi sekarang kita seakan menganggapnya hanya sebatas angin lalu. Dalam perjalanan hidup orang tua kita dulu, mereka adalah orang-orang yang sangat patuh akan norma-norma, baik itu norma adat, norma hukum, apalagi kalau sudah menyangkut dengan norma agama. Dari kepatuhan itulah yang membuat mereka begitu berhati-hati dalam mengambil sikap dalam segala aktifitas hidup mereka.Mereka sangat tabuh sekali terhadap hal-hal apa saja yang bertantangan dengan norma-norma yang mereka yakini, sehingga mereka tersebut menjadi orang-orang yang begitu ditakuti lawan dan juga disegani kawan. Kalau kita perhatikan, lain halnya dengan kita pada hari ini yang seakan tali-tali norma tersebut hampir terlepas dari kehidupan kita, dan sedikit sekali dari kita yang sadar akan hal itu dan mau mengeratkannya kembali sehingga ikatannya kembali kuat, kita semua seakan mengabaikannya. Kita harus sadar bahwa ini semua adalah dampak negatif dari perkembangan zaman yang orang-orang tua kita dulu sudah lebih awal memprediksikannya bahwa hal ini akan terjadi, sehingga mereka selalu berpesan kepada kita semua melalui nasehat dan juga sya`ir-sya`ir yang mereka lantunkan,agar kita semua senantiasa waspada terhadap hal ini.Orang tua kita dulu berpesan dalam sya`irnya “Oeh akhe masa ka kureung tuah , soh meunasah jeut-jeut sago, yang na rame sit dua teumpat, jambo madat geulanggang tajo”. Pepatah ini menggambarkan kepada kita bagaimana kehidupan manusia pada akhir zaman, yang kehidupannya sudah kureung tuah (pen: sudah kurangnya nilai-nilai kebaikan) sehingga kita melihat banyak tempat-tempat ibadah menjadi kosong,dimana orang-orang sudah lebih disibukkan dengan urusan bisnis mereka masing-masing,mereka lebih senang meramaikan tempat-tempat hiburan dan perjudian, yang orang tua kita dulu menyebut tempat ini dengan istilah “Jambo madat geulanggang tajo”. Melihat keadaan sekarang, apa yang orang-orang dulu katakan memang tidak bergeser dari kenyataan yang kita saksikan pada hari ini. Banyak sudah bukti-bukti nyata yang kita dapati dalam masyarakat terutama remaja-remaja yang darahnya masih mengalir deras, seakan merekalah yang memiliki dunia ini, yang lainya cuma ngontrak, hal ini terlihat dari kelakuan-kelakuan mereka yang begitu bebas lepas, yang seakan mereka terlepas dari norma-norma. Yang paling kita sayangkan lagi saudaraku, hal-hal tersebut sekarang sudah dianggap sesuatu yang biasa, ini akibat dari masyarakat kita yang berpikir serba long gard, yang mana hal-hal yang dulu dianggap tabu, sekarang menjadi hal yang lumrah. Kalau kita pikir-pikir,pengaruh perkembangan zaman ini ibarat ombak lautan yang kita tidak bisa melarangnya ketika dia terus menghempas pantai, yang kita bisa lakukan hanyalah membuat tanggul penahan saja,dan juga pemecah-pemecah ombak sebagai sikap preventif kita. Demikian juga halnya dengan dampak negative dari perkembangan zaman ini, kita tidak bisa melarangnya untuk tidak datang, karena dia akan tetap hadir seiring dunia ini mendakati masanya, kita hanya bisa menjaga diri kita masing-masing dengan selalu bertaqarrub kepada Allah SWT. Kemudian, kita sebagai umat di akhir zaman ini harus memiliki daya filter yang kuat,yang mampu menyaring segala hal negative untuk tidak memasuki dalam segala aspek kehidupa kita. Kalau tidak demikian, maka kita akan mudah begitu saja dihempas oleh pengaruh negative perkembangan zaman,yang tak terasa akan mengikis keimanan kita, sehingga kita menjadi manusia-manusia yang tidak lagi mengenal moral. Sebagaimana pemandangan hari ini, betapa mirisnya hati kita melihat remaja-remaja yang seakan makin jauh saja dengan nilai-nilai spiritual, banyak sudah mereka ini menjadi korban dampak negative dari perkembangan zaman ini, mereka tertipu dengan suguhan dunia yang begitu lezat dan menggiurkan. Kehidupan kita hari ini, terutama para remaja sudah banyak yang mengadopsi life stylenya orang-rang barat, dari cara berpakaian sampai pada tingkat pergaulan yang hampir tidak lagi memperdulikan batasan. Hal ini yang membuat kita secara step by step dan tanpa sadar kita semakin jauh dengan apa yang sebenarnya menjadi jalan hidup kita, yang bisa menjamin keselamatan kita,yang begitu tinngi nilainya di mata Allah kalau kita mengamalkannya,walaupun orang lain memandang kita ketinggalan zaman. Berbicara “ketinggalan zaman”,kata inilah yang sedang gencar-gencarnya dikembangkan untuk melumpuhkan semangat-semangat orang yang konsisten beragama. Namun sayangnya tidak sedikit remaja kita yang termakan dengan istilah ketinggalan zaman yang salah tafsir itu,mereka ikut-ikutan dengan gaya hidup barat,hanya sekedar tidak mau disebut ketinggalan zaman oleh teman-temannya,ini sungguh kita sayangkan, yang seharusnya remaja ini menjadi ujung tombak agama dan juga penerus estafet dakwah islam kedepannya. Tetapi yang kita lihat sekarang,seakan untuk memperhatikan agama ini kita harus menunggu orang-orang menjadi jompo, karena sedikit sekali remaja yang mau peduli akan hal ini. Hari ini sudah saatnya bagi kita untuk kembali mengeratkan kembali tali pinggang keimanan kita demi mempertahankan moral-moral kita,moral keluarga kita,mora remaja kita dan juga moral umat islam semuanya untuk menjadi moral-moral yang tangguh yang tidak mudah digoroti oleh pengaruh negative perkembangan zaman ini. Kita harus sadar untuk tidak terpengaruh dengan apa yang dilakukan oleh orang banyak, karena banyaknya jumlah orang yang melakukan sesuatu pekerjaan yang salah,tidak akan membuat pekerjaan tersebut menjadi benar, sebagaimana Allah SWT berfiman dalam Al-qur`an yang artinya “Jika engkau turut kebanyakan orang yang dibumi,niscaya mereka itu akan menyesatkanmu dari jalan Allah… (Al-an`am : 116)”. Dari ayat inilah kita harus waspada dan selalu hati-hati agar tidak mudah terpancing melakukan sesuatu karena hanya melihat banyaknya orang yang melakukannya. Sebenarnya,kita sebagai orang islam dituntut untuk terus melakukan banyak hal,kita harus mengikuti perkembangan zaman, supaya kita jangan menjadi orang-orang yang tertinggal. Orang islam tidak boleh bodoh, orang islam harus tahu tehnologi, dan jangan mau kalau kita orang islam dikatakan sebagai umat yang ketinggalan zaman. Kita sebagai orang islam sah-sah saja untuk mencontoh orang-orang barat, tapi dalam segi ilmunya bukan cara hidup mereka. Kita pada hari ini salah,ilmunya belum kita dapat, kehidupan kita sudah seperti orang barat,inilah sebenarnya yang menjadi kesalahan kita yang masih salah dalam menafsirkan ketinggalan zaman,Wallaahua`lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar