Mengupayakan keberhasilan adalah juga OTOMATIS upaya menghindari kegagalan

Kamis, 07 Maret 2013

Anjuran Tahiyatul Masjid

Sedangkan tentang tahiyatul Masjid, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sangat menekankannya. Dari Abu Qatadah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمْ الْمَسْجِدَ فَلَا يَجْلِسْ حَتَّى يُصَلِّيَ رَكْعَتَيْنِ

“Jika salah seorang kalian masuk masjid, maka janganlah duduk sebelum mengerjakan shalat dua rakaat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Bahkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saat berada di atas mimbar Jum’at pernah memerintahkan kepada Sulaik al-Ghaathafani untuk bangun mengerjakan shalat dua rakaat (tahiyatul masjid) karena dia masuk masjid pada hari Jum’at dan langsung duduk. (HR. Bukhari dan Muslim)

Begitu juga Jabir radhiyallahu 'anhu, saat ia datang ke masjid untuk mengambil harga untanya yang dijualnya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau memerintahkannya untuk shalat dua rakaat. (HR. Bukhari dan Muslim)

Ibnu Hibban dalam Shahihnya, dari hadits Abu Dzar radhiyallahu 'anhu, dia pernah masuk masjid, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya padanya, “Apakah kamu sudah shalat dua rakaat?” Dia menjawab, “Belum.” Beliau bersabda, “Bangunlah, laksanakan dua rakaat!”

Dari keempat dalil di atas, bahwa shalat tahiyatul masjid sangat-sangat dianjurkan sehingga tidak layak untuk sengaja ditinggalkan.
Semoga Bermanfaat
Keep Humasah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar