Mengupayakan keberhasilan adalah juga OTOMATIS upaya menghindari kegagalan

Minggu, 01 Februari 2015

Sang ibunda Tercinta





Ibumu telah mengandungmu di dalam perutnya selama sembilan bulan, seolah-olah sembilan tahun.
Ibumu bersusah payah ketika melahirkanmu saat nyawanya hampir terancam.
Ibumu telah menyusuimu dan dia hilangkan rasa mengantuknya karena menjagamu.
Ibumu  lebih utamakan dirimu dari pada dirinya serta makanannya.
Ibumu jadikan pangkuannya sebagai ayunan bagimu.
Ibumu telah memberikanmu semua kebaikan & apabila kamu sakit atau mengeluh kelihatan kerisauan yang luar biasa.
Seandainya dipilih antara hidupmu & kematiannya, maka dia akan meminta supaya kamu hidup dengan suaranya yang paling keras.
Betapa banyak kebaikan ibumu, sedangkan engkau balas dengan akhlak yang tidak baik.
Ibumu selalu mendoakanmu dgn Taufik, baik secara sembunyi mahupun terang-terangan.
Takkala ibumu memerlukanmu di saat dia sudah tua, engkau jadikan dia sebagai barang yang tidak berharga di sisimu.
Engkau kenyang dalam keadaan dia lapar.
Engkau puas minum dalam keadaan dia kehausan.
Engkau mendahulukan berbuat baik kepada isteri & anakmu dari pada ibumu.
Engkau lupakan semua kebaikan yang pernah dia buat.
Berat rasanya bagimu menjaganya padahal itu adalah hal yang mudah.
Engkau kira ibumu ada di sisimu umurnya panjang padahal umurnya pendek.
Engkau tinggalkan dia dan kamu kira dia ada yang menjaganya selalu ternyata tidak ada hanya kamu satu satunya yang bisa menjaganya.
Padahal Allah telah melarangmu berkata ‘Ah’ & Allah telah mencelamu dengan celaan yang lembut.
Engkau akan disiksa di dunia dengan durhakanya anak-anakmu kepadamu.
Allah akan membalas di akhirat, dengan dijauhkan dari Allah Rabbul ‘aalamin.
Semoga Allah memelihara kita dalam mencari KeredhaanNya.

Wallahhu Ta’ala a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar